Pentingnya Asam Humat



Asam humat adalah salah satu dari tiga bahan penyusun zat humat yang merupakan komponen pembentuk humus. Humus adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan tinggi yang terbentuk dari pelapukan bahan organik, seperti daun dan batang pohon. Asam humat diperoleh melalui proses ekstraksi humus. Kegunaan asam humat meliputi meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap stres lingkungan.

Asam humat terbentuk melalui proses dekomposisi atau pelapukan bahan organik yang terkandung dalam tanah, seperti sisa-sisa tumbuhan, serasah daun, dan bahan organik lainnya. Proses pelapukan tersebut melibatkan aktivitas berbagai mikroorganisme yang ada di dalam tanah, seperti bakteri, fungi, dan protozoa. Ketika bahan organik tersebut terdekomposisi, maka akan terbentuk senyawa-senyawa organik yang kompleks, termasuk asam humat dan asam fulvat.

Asam humat biasanya ditemukan di dalam tanah yang kaya akan bahan organik, seperti hutan atau lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik. Asam humat juga dapat diproduksi secara buatan melalui proses ekstraksi dari bahan organik yang kaya akan asam humat, seperti lignit atau gambut.

Asam humat adalah molekul organik yang berperan penting dalam meningkatkan sifat tanah, pertumbuhan tanaman, dan parameter agronomi. Asam humat telah digunakan dalam produksi tanaman dalam beberapa tahun terakhir untuk memastikan keberlanjutan produksi pertanian. Banyak jenis tanaman yang telah terbukti mendapatkan manfaat dari asam humat, seperti kentang, sayuran, tanaman buah-buahan, kacang-kacangan, dan tanaman hias.

Manfaat Asam Humat

1).    Memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi. Peningkatan tersebut menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara. Asam humat membentuk kompleks dengan unsur mikro sehingga melindingi unsur tersebut dari pencucian oleh air hujan.

2).    Memiliki kemampuan penyerapan air sekitar 80-90% sehingga mengurangi resiko erosi pada tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air.

3).    Berkemampuan mengikat dan mengendapkan polutan seperti logam berat di dalam tanah sehingga mengurangi kadar racun tanah.

4).    Meningkatkan masukan (uptake) nutrient melalui konversi hara menjadi bentuk ketersediaan.

5).    Meningkatkan permeabilitas membran tanaman.

6).    Mengikat dan mengatur pelepasan hara sesuai kebutuhan tanaman sehingga meningkatkan efisiensi pemupukan.

7).    Memperbaiki struktur tanah secara fisik maupun kimia sehingga terbentuk tanah yang lebih gembur berstruktur remah dan lebih ringan. Keasaman tanah juga dapat dikurangi, terutama tanah yang banyak mengandung alumunium karena asam humat mengikat alumunium sebagai senyawa kompleks yang sulit larut dalam air sehingga tidak dapat terhidrolisis.

8).    Menstimulasi aktifitas mikrobiologi tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Meningkatkan aerasi tanah akibat dari bertambahnya pori tanah dari pembentukan agregat.

9).    Menciptakan situasi tanah yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan mikroorganisme tanah yang berfungsi dalam proses dekomposisi yang menghasilkan humus (humifikasi).

10).    Aktivitas mikroorganisme di atas tanah akan menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auxin, sitokinin, dan giberillin.

B.    Manfaat Asam Fulvat (Fulvic Acid)

Sementara itu Asam Fulvat memiliki rantai polimer lebih pendek, mengandung unsur oksigen lebih banyak, dan  dapat larut dalam semua rentang pH sehingga bersifat lebih reaktif. Asam fulvat merupakan salah satu hasil ekstraksi dari humus yang sangat potensial dikembangkan sebagai pupuk suplemen untuk memacu pertumbuhan tanaman. Asam fulvat dari bahan organik yang ditambahkan pada tanah mampu memperbaiki ketersediaan fosfat dengan menurunkan jerapan fosfat. Asam fulvat berperan sangat nyata baik pada pelepasan P-terjerap maupun ketersediaan P yang lebih besar dibanding asam humat.

Manfaat Asam Fulvat

1).    Membantu sejumlah aktivitas kimia seperti produksi enzim, struktur hormon dan kebutuhan dalam penggunaan vitamin.

2).    Meningkatkan pertumbuhan tanaman, perbaikan kesuburan tanah, dapat menyerap logam berat dan racun polutan serta dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan sel.

C.    Kandungan Asam Humat dan Asam Fulvat 1).    Kandungan Asam Humat

Asam humat memiliki 10.000-100.000 g/mol, asam humat dibentuk oleh polimerisasi asam fulvat melalui rantai ester, larut dalam basa tapi tidak larut dalam asam dan humin memiliki > 100.000 g/mol, berwarna coklat gelap, tidak larut dalam asam dan basa, dan sangat resisten akan serangan mikroba. Kandungan asam humat tanah yaitu C, H, N, O, S dan P serta unsur lain seperti Na, K, Mg, Mn, Fe dan Al. Asam humat mengandung 0,6 – 1,1 % S; 0,2 – 3,7 % P; 5,6 % Al dan Fe oksida; 0,05 – 0,15 % Na; 0,6 % kalium sulfat, magnesium dan sebagian kecil mangan.

2).    Kandungan Asam Fulvat

Asam fulvat mengandung struktur aromatik dan alifatik dan sebagian besar telah disubstitusi oleh oksigen yang mengandung gugus fungsional. asam fulvat memiliki 1000-5000 g/mol, berwarna terang, larut dalam seluruh daerah pH, dan sangat rentan terhadap serangan mikroba. Asam fulvat mengandung 45% C; 5,4% H; 2,1% N; 1,9% S; 44,8% O.

D.    Sifat-sifat Penting Asam Humat dan Asam Fulvat


Beberapa sifat penting lain dari Asam Humat dan Asam Fulvat yang berhubungan dengan perannya dalam memperbaiki kondisi tanah dan pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut ;

1).    Kapasitas Tukar Kation (Cation Exchange Capacity) yang tinggi,

2).    Memiliki kemampuan mengikat air (Water Holding Capacity) yang besar,

3).    Memiliki sifat absorpsi,

4).    Sebagai zat pengompleks (Chelating/Complexing Agent), dan

5).    Kemampuan untuk mengikat (fiksasi) polutan dalam tanah.

E.    Peran Asam Humat dan Asam Fulvat

Secara umum, asam humat dan asam fulvat memiliki peran yang sangat penting bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Beberapa peran penting kedua asam tersebut adalah sebagai berikut ;

1).    Berperan dalam melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga tanah akan menjadi gembur kembali (memperbaiki tanah),

2).    Sebagai pelarut TSP / SP36,

3).    Membantu menstabilkan pH,

4).    Mengatur pergerakan dan penyaluran unsur hara dalam tanah,

5).    Menciptakan lingkungan yang sesuai bagi perkembangbiakkan mikro organisme berguna bagi tanaman pada tanah,

6).    Meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman pada sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan,

7).    Untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki sifat fisika-kimia pada lahan kritis, dan

8).    Mengurangi penggunaan pupuk anorganik (pupuk sintetis kimia) sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi. 

sumber : berbagai sumber


No comments:

Post a Comment